Sifat Riya Dalam Pandangan Agama Islam Dan Hukumnya




Assalam’ualaikum Wr. Wb..

Salam dan Selamat berbahagia selalu aku tunjukan khusus buat para sobat-sobat semua yang pada kesempatan kali ini aku ingin menyampaikan sedikit ilmu dari sebuah
Sifat Riya’ Dalam Pandangan Agama Islam
Dimana sifat-sifat Riya’ yang ada pada diri setiap manusia bisa membuatnya celaka, entah itu diduniawi dengan puncaknya akan kekal abadi dineraka sebagai imbalan yang diberikan lansung oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang secara definisi Riya’ itu memiliki artian Lughah ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺀُ atau mashdar yang artinya sebagai :

ﺭَﺍﺀَﻯ – ﻳُﺮَﺍﺀِﻯ – ﺭِﺀَﺍﺀً ﻭَ ﺭِﻳَﺎﺀًﺍ )‎ﺭَﺍﺀَﺍﻩُ ( ﻣُﺮَﺍﺀَﺍﺓً Perkataan : ﺃَﺭَﺍﻩُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣُﺘَّﺼِﻒٌ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺡِ ﻋَﻠَﻰ ﺧِﻼَﻑِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ Berarti :

“Ia memperlihatkan sesuatu yang bahwasannya ia adalah orang baik, padahal hatinya tidak demikian. Artinya, apa yang telah nampak berbeda dengan apa yang sebenarnya ada pada dirinya”. Sedangkan secara istilah Syar’i, para ulama sendiri telah berbeda pendapat dalam memberikan definisi tentang Riya’. Tetapi intinya tetap sama, yaitu :

ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮْﻡَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﺑِﺎﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻳَﺘَﻘَﺮَّﺏُ ﺑِﻬَﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﻻَ ﻳُﺮِﻳْﺪُ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَ ﺟَﻞَّ ﺑَﻞْ ﻳُﺮِﻳْﺪُ ﻋَﺮْﺿﺎً ﺩُﻧْﻴَﻮِﻳﺎًّ

“Seseorang yang melakukan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi sebenarnya ia melakukannya bukan karena Allah semata, melainkan karena tujuan untuk urusan duniawinya”.

Perbedaan Riya’ Dan Sum’ah
Imam Bukhari didalam Hadits Shahih-Nya sendiri telah membuat bab tentang Ar Riya’ was Sum’ah dengan membawakan haditsnya dari baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

ﻣَﻦْ ﺳَﻤَّﻊَ ﺳَﻤَّﻊَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻪِ . ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺮَﺍﺋِﻲْ ﻳُﺮَﺍﺋِﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻪِ

“Barangsiapa memperdengarkan (menyiarkan) amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya, dan barangsiapa beramal karena Riya’, maka Allah akan membuka niatnya di hadapan orang banyak pada hari Kiamat”. [HR. Bukhari no. 6499 dan Muslim no. 2987 dari sahabat Jundub bin Abdillah]

Yang dalam bahasa Arabnya, arriya’ (الرياء) yang berasal dari kata kerja raa (راءى) yang bermakna yaitu ingin “memperlihatkan”.

Dalam sebuah hadits lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللهُ بِهِ

“Barangsiapa berlaku sum’ah, maka Allah akan memperdengarkan aibnya, dan barangsiapa berbuat riya’ maka Allah akan memperlihatkan aibnya.” (HR. Al-Bukhari)

Perbedaan Riya’ dan Sum’ah ialah, Riya’ itu berarti beramal karena tujuan utamanya ingin diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan Sum’ah, beramal supaya diperdengarkan kepada orang lain. Karena sifat buruk Riya’ ini berkaitan dengan indera mata, sedangkan Sum’ah berkaitan dengan indera telinga atau pendengaran.

Silahkan Baca Juga : Hukum Islam Kepada Wanita Yang Suka Lesbian

Kata Riya’ sendiri berasal dari kata Ru’yah yang artinya bisa melihat, mencari sebuah kedudukan dihati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka beberapa kebajikan yang sebenarnya hanya di latarbelakangi dengan sifat takabur dan kemunafikan yang ada pada dirinya. Dan perbuatan Riya’ ini merupakan perbuatan tercela yang jelas hukumnya adalah haram buat siapapun dari orang-orang yang memiliki sifat ini. Seperti misalnya seseorang yang melakukan sholat agar manusia bisa melihatnya sehingga disebut sebagai orang yang shalih dan rajin beribadah, kelakuan seperti ini jelaslah merupakan sifat yang sombong dan ibadahnya sedikit pun tidak akan diterima oleh Allah Shubanahu Wa Ta’ala

Nabi Muhammad pun bersabda “Sesungguhnya Allah SWT memaafkan umatku akan apa yang terbersit didalam benaknya selama hal itu belum dilakukan atau diucapkannya.” (HR. Al-Bukhari dan Abu Hurairah)

Contohnya adalah seseorang yang melakukan sholat dua rakaat dan sejak awal dia ikhlas karena Allah semata dan pada rakaat kedua terbersitlah Riya’ di hatinya lantaran dia sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya, namun dia tetap mampu untuk melawannya, berusaha agar tetap ikhlash karena Allah semata yang Insya Allah dia tetap akan mendapatkan pahala dari sholatnya.



Allah pun berfirman Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti perasaan dari sipenerima seperti orang yang menafkahkan hartanya karena Riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Rabb-Nya dengan Allah Subhanahu Wa Taala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 264)

Dan dari Sabdanya Rasulullah ﷺ barang siapa yang kebaikannya membuat dia senang serta kejelekannya membuat dia sedih, maka dia adalah seorang mu’min sejati (HR. At-Tirmidzi dari Umar bin Khathab) Dan Nabi pun berkata bahwa yang demikian itulah merupakan kabar gembira yang disegerakan bagi seorang muk’min
(HR. Muslim dari Abu Dzar)

Dalam sebuah hadits Rasulullah bercerita bahwa dihari kiamat nanti ada seseorang yang mati syahid dan diperintahkannya oleh Allah untuk masuk keneraka lalu sihamba tersebut melakukan sebuah protes, Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan untuk membela agamamu tapi mengapa aku engkau masukkan ke dalam neraka..?? Allah pun menjawab 'Kamu telah berdusta dalam berjuang dan hanya ingin mendapatkan pujian dari orang-orang disekitarmu saja agar dirimu bisa dikatakan sebagai seorang yang pemberani dan beriman.

Demikianlah ilmu singkat tentang sifat Riya’ dalam pandangan islam yang bisa aku sampaikan, dan jika ada dari kata-katanya yang kurang berkenan mohon diberikan maafnya. Dan tak lupa aku akhiri dengan mengucapkan

Wassalamualaikum Wr. Wb..

Original Post By

9 Responses to "Sifat Riya Dalam Pandangan Agama Islam Dan Hukumnya"

  1. Sifat takabur dari "RIYA dan SU'MAH" ini adalah penyakit yang hampir ada pada setiap iman manusia, yang tanpa sadar pun bisa membawanya kedalam siksaan api neraka oleh Allah SWT. Astafirullah'allazim..

    BalasHapus
  2. Kalau uang dan harta benda hasil dari yang haram seperti hartanya para koruptor atau dari hasil merampok kayaknya gak pantes banget buat dipamerin

    BalasHapus
  3. Sifat Riya' dari kaum kafir ini memang sangat menyenangkan karena banyak pujiannya, tapi nanti jika sudah jatuh miskin dan wafat pula baru kerasa banget kan dapat siksaan dari Allah

    BalasHapus
  4. Sifat tercela ini sangat tersembunyi didalam hati para pelakunya, namun Allah SWT mengetahui dari setiap amalan buruk mereka yang tak akan pernah ada sedikit pun dari nilai pahalanya

    BalasHapus
  5. Setiap Harta benda dan anak² hanyalah sebuah titipan saja sebagai ujian dari Allah SWT yang gak pantes banget untuk dipamerkan ke orang² untuk tujuan mencari banyak pujian yang hanya akan membuat Allah menjadi murka

    BalasHapus
  6. Selain sifat tercela munafik, sifat Riya' ini juga bisa membuat setiap dari amalan baik manusia bisa hilang tanpa bekas, karena berbuat kebaikannya pun untuk menipu Allah SWT saja

    BalasHapus
  7. Teman saya ada yang namanya Riya' tapi tanpa ada tanda kutipnya, karena selain serba berlebihan dari harta benda milik keluarganya, dia pun anti pamer dengan sifat tercela ini ☺

    BalasHapus
  8. Mau halal ataupun haram dari hasil disetiap harta bendamu tetap saja gak pantes untuk dipamerin (RIYA') kebanyak orang, sebab seperti ungkapan kata bijaknya jika diatas langit itu ternyata masih ada awan jugakan ☺

    BalasHapus
  9. Mereka para pelaku RIYA' ini suka gak punya urat malu saja karena biasanya pun sudah terlalu sibuk pamer harta bendanya kesana sini tapi tetap dicuekin. #Nangis

    BalasHapus